Minggu, 21 Juni 2015

Mendidik Anak ala Luqman Al-Hakim

Siapakah Luqman itu?
          Luqman AL-Hakim beserta putranya disebut dalam Al-Qur’an bahkan menjadi salah satu surat, siapakah mereka berdua? Tentu sangat istimewa bagi Allah SWT, untuk umat Islam juga demikian.
          Hubungan uqman dengan putranya dalam memberikan pengarahan dan nasihat sangat penting bagi kita, terutama dalam hal pendidikan. Pendidikan ala Luqman kepada anaknya ini bermanfaat sebagai pondasi anak untuk menjalani kehidupan di masa depannya. Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya yang artinya, ‘Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya…’ (QS. Luqman/31:13).
          Berikut beberapa pelajaran penting untuk mendidik anak :
          Pertama: Larangan syirik (QS. Luqman/31:13). Luqman menasihati kepada anaknya ternyata dimulai dengan larangan berbuat syirik, karena merupakan suatu kedholiman. Syirik disebut kedhaliman yang besar karena menyamakan antara sesuatu yang tidak bisa memberi nikmat dengan Dzat yang menjadi satu-satunya sumber nikmat.
          Kedua: Berbakti kepada orang tua  (QS. Luqman/31:16). Allah memerintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua, berlaku lemah lembut dan menaati keduanya, kecuali dalam hal kemaksiatan.
          Ketiga: Pengawasan Allah SWT. (QS. Luqman/31: 16). Surat Luqman ayat 16 menunjukkan, Pertama: tetapnya ilmu Allah SWT, dan ketegasan adanya kreasi sempurna da nyata baik di bumi maupun di langit. Kesempurnaan ini mustahil muncul tanpa sengaja. Kedua: dari tingkat keluasan pengetahuan-Nya. Bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi. Dia mengetahui apa yang mustahil, wajib, dan yang mungkin, sekaligus ayat tersebut memberikan penjelasan dan isyarat bahwa bagi Allah tidak ada apa pun yang tersembunyi dan tidak ada yang membuatnya lemah meskipun sesuatu itu kecil.
          Keempat : Menegakkan Shalat (QS. Luqman/31:17). Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap masalah shalat dan memerintahkan agar pemeluknya sungguh-sungguh mendirikannya. Sebaliknya, Islam memberikan peringatan keras kepada mereka yang meninggalkan sholat. Perintah shalat ini tegas karena memang memiliki urgensi yang sangat tinggi.
          Kelima : Sabar atas segala yang menimpa (QS. Luqman/31:17). Sabar berarti mencegah dan menghalangi. Sabar taat kepada Allah, sabar menghindari maksiat kepada Allah, sabar atas ujian dan cobaan.
          Keenam : Tidak sombong (QS. Al-Luqman/31:18). Di antara ajaran Islam adalah akhlak yang mulia yang mengandung manfaat dan kemuliaan. Allah berfirman kepada Rasulullah yang artinya, ‘Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.’ (QS. Al-Qalam:4)
          Ketujuh: Menyederhanakan berjalan dan melunakkan suara (QS. Al-Luqman/31:19). Menyederhanakan dalam berjalan artinya bersikap lurus yang tidak hanya berjalan, namun mencakup seluruh persoalan seorang mukmin. Dengan kata lain lurus dan istiqomah dalam menjalani hidup. Sedangkan melunakkan suara berarti tidak meninggikan suara, orang yang meninggikan suara berarti orang tersebut telah dikuasai rasa emosi, yang juga ia sedang mengekpresikan keangkuan.
          Inilah beberapa pendidikan ala Luqman Al-Hakim. (Diadobsi dari majalah sdamada edisi 5)

0 komentar:

Posting Komentar