Selasa, 30 September 2014

Perlunya mempertahankan pancasila sebagai prinsip kebangsaan dan kemasyarakatan di Indonesia

Pancasila merupakan ideology bangsa Indonesia. Pancasila merupakan bagian terpenting rakyat Indonesia. Namun dewasa ini Pancasila seolah-olah menjadi pajangan yang tidak lain dan tidak bukan pancasila memang ada namun perwujudan sila-sila masih belum terlaksana. Apalagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini sangat pesat. Banyaknya budaya-budaya barat yang ikut serta mempengaruhi mainset masyarakat Indonesia. Posisi Pancasila semakin tergerus oleh masa. Padahal pancasila sendiri itu sudah menjadi bagian hidup kita, sudah mewakili karakter bangsa Indonesia.  Ini sebabnya mengapa Pancasila sangat perlu di pertahankan.

Prinsip kebangsaan dan kemasyarakatan di Indonesia sangat perlu sekali di kembalikan ke asalnya. Sila-sila yang terdapat di Pancasila harus kita amalkan dan kita terapkan. Mengembalikan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Sebagai mahasiswa kita harus juga berperan aktif dalam pengembalian fungsi dari pancasila.

Pancasia merupakan identitas dari bangsa kita. Pancasila memiliki andil besar dalam kelangsungan bangsa ini kedepan.  Oleh karena itu dimulai dari pribadi kita masing-masing kita amalkan sila demi sila yang ada di Pancasila ini, yang kemudian bisa kita tularkan kepada orang lain. Agar kita tidak kehilangan identitas negara kita, Indonesia.

do best for the best

Kalimat diatas mewakili apa yang menjadi prinsip hidup saya. Setiap kali melakukan apapun, saya selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Teringat setahun yang lalu ketika saya masih menjadi buruh pabrik sepatu, banyak sekali hal yang belum saya tau dan saat ketika itu juga saya harus tau dan bisa. Pertama kali masuk kerja, 16 September 2013 saya ditempatkan di bagian tempel high heels. Hari pertama tempelan saya bagus-bagus, tekat saya memang ingin melakukan yang terbaik. Setibanya di rumah tangan saya lecet, mungkin karena belum terbiasa dan target yang terlalu banyak bagi saya. Hari kedua bekerja, pekerjaan saya jelek-jelek karena tangan lecet itu. Semprotan amarah pun akhirnya mengenai saya. Cara kerja pabrik yang mengharuskan bekerja cepat dan harus memenuhi target sangat bertolak belakang dengan prinsip hidup saya. Saya menyadari prinsip yang ini tidak tepat diterapkan di pabrik. Dipabrik harus kerja cepat, hasil standart target tercapai. Saya yang baru keluar dari zona putih abu-abu menginjak ke zona buruh belum terbiasa melakukan pekerjaan system pabrik. Prinsip itu sejenak saya nomer duakan. Ini pengalaman saya ketika menjadi buruh.
                Sebelumnya, ketika SMA pun prinsip ini juga saya terapkan. Saya dan teman-teman mendapatkan tugas dari guru kesenian membuat kaca dengan model desain sendiri-sendiri. Saya membuat kaca berbentuk kura-kura, keterbatasan bahan dan dana membuat saya berpikir ulang bahan apa yang akan saya gunakan untuk membuat desain. Akhirnya dengan mengandalkan kreatif disaat terjepit kaca berbentuk kura-kura dengan kepala kura-kuranya dari botol air minum.  Sisik-sisiknya saya beri pernik pecahan kerang. Saya tidak suka mengerjakan sesuatu yang setengah-setengah. Seperti tidak ada kepuasan tesendiri untuk saya. Alhamdulillah akhirnya hasilnya diluar dugaan bagusnya, dan mendapat nilai yang memuaskan.
                Memiliki prinsip sangatlah diperlukan, sebagai pegangan dalam menjalani kehidupan yang sedang berlangsung. Dengan memiliki prinsip kita juga memiliki pendirian dan tidak plin-plan untuk melakukan sesuatu.
Dan  ini yang menjadikan prinsip hidup saya yang sampai saat ini dan hingga nantipun akan tetap menjadi prinsip, melakukan yang terbaik sebisa saya dan melakukan yang terbaik untuk jadi yang terbaik, do best for the best

Minggu, 14 September 2014

Empat tahun lagi jadi apa?

next second posting....

Mahasiswi baru Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Baru beranjak semester awal, dengan modal Bismillahirrohmanirrohim saya bisa melakukannya.

Rencana-rencana pun sudah saya rancang, rencana kuliah dengan 3,5 tahun menjadi target awal, demi menghemat biaya dan waktu satu tahun kuliah yang tertunda. Implikasi target yang akan di capai sekarang ini sedikit demi sedikit sudah saya lakukan, semoga hasilnya memuaskan. Aamiin
Empat tahun lagi akan jadi apa?
  • Bahagiakan Orang tua
    Orangtua adalah segalanya untuk saya. Motivasi saya ketika saya lemah, sepatutnya saya akan membahagiakan beliau, semoga Allah masih memberi umur kepada mereka, sehingga saya bisa membahagiakan mereka. Menjadikan mereka bangga ketika saya bertoga dengan IPK tertinggi, Subhanallah semoga do'a saya di ijabah.
  • Bisa Berbahasa Asing
    Saya ingin sekali bisa berbahasa asing, saya ingin sekali merasakan hawa salju diluar negeri, saya ingin belajar sungguh-sungguh. Melanjutkan studi ke luar negeri jadi impian saya, walaupun kadang terlihat cukup jauh cita dan harapan saya. Namun saya yakin tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha dan berdo'a, dan yang utama pertolongan Allah SWT.
  • Peraih IP tertinggi
    Impian ini ingin terealisasikan, semoga demikian. Tertinggi se-universitas fakultas se-prodi atau sekelas sekalipun saya sangat bersyukur, semoga Allah memberi jalan yang terbaik untuk saya.
  • 3G (Good teacher, Good Wife, and God Mom)
    Empat tahun kemudian saya ingin menjadi pendidik yang baik, paling utama menjadi pendidik untuk anak-anak saya kemudian hari. Memberikan yang terbaik untuk anak-anak didik saya. Menjadikan anak-anak yang kurang mampu bisa bersekolah, agar tak seperti orangtua saya yang ingin sekolah tetapi terhalang biaya. Ikut berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan ilmu yang saya miliki.
    Menjadi Istri Soleha idaman pria, selalu taat dan patuh kepada suami, menjadi Ibu yang baik sebagaimana Ibu saya. Menjadikan anak-anak saya dikemudian hari menjadi anak-anak yang hebat. Aamiin
Empat tahun kemudian, semoga Allah senantiasa disamping saya, mengabulkan do'a yang terbaik untuk saya. Menjadi kebanggan orang tua. Dan membuktikan kepada orang-orang yang menyepelehkan saya, bahwa saya bisa, bahwa saya mampu. Aamiin

Sabtu, 13 September 2014

Who Am I ?

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamau'alaikum Wr.Wb

Siapa saya? Saya Nuril Istikhomah, seorang gadis yang beranjak dewasa. Yang selalu mempunyai tekat kuat untuk meraih cita dan cinta *cie. Ketika 19 tahun yang lalu tepatnya 13 September 1995 saya dilahirkan dari sepasang orang tua hebat, yang selalu saya kagumi dan saya banggakan. Ibu saya bernama Sariani, dan bapak saya bernama Sutadji. Sepasang orang tua yang selalu memperjuangkan pendidikan anak-anaknya, yang notabennya bapak saya sendiri hanya mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD) walaupun hanya sampai kelas 5, karena dengan  dalih membantu orang tua demi adik-adiknya. Sedangkan Ibu saya hanyalah lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan ketika itu Alhamdulillah  masih bisa mengenyam dunia pendidikan karena di biayai oleh bibinya.
Saya selalu termotivasi oleh perjuangan orang tua saya, yang selalu tak kenal waktu mencari rupiah. Ibu yang bekerja berjualan ikan dan sayur di depan rumah, berangkat jam 02.00 dini hari, tutup siang hari jam 13.00. Bapak yang bekerja sebagai kuli bangunan di pabrik pupuk di desa sebelah. Berangkat jam 07.00 pagi dan pulang ba'da maghrib. Orang tua saya memiliki tiga orang anak, saya anak ragil (terakhir) dan perempuan sendiri. Yahhhh saya mempunyai dua kakak. Kakak yang pertama menamatkan pendidikannya di SMKN 1 Sidoarjo, yang kedua masih bergulat dengan gelar strata satu di Universitas Negeri Surabaya, dan saya yang terakhir mahasiswi baru Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Hal ini yang selalu saya syukuri dan menjadi motivasi untuk saya, orang tua yang memiliki background pendidikan yang rendah bisa menjadikan anak-anaknya luar biasa, Alhamdulillah.
Tidaklah terasa saya sudah menginjak usia 19 tahun, teringat setahun yang lalu ketika saya lulus SMA saya mengikuti tes SBMPTN 2013 dan Alhamdulillah hasilnya saya diterima di Universitas Trunojoyo di jurusan PGSD. Sekelumit cerita, ketika itu saya mengikuti jalur bidik misi, proses yang rumit dan alasan kuota bidik misi yang terbatas membuat saya ditolak begitu saja padahal saya sudah jelas-jelas diterima di SBMPTN 2013. Yang saya sesalkan kenapa tidak dari awal tidak diterima, kenapa harus pengumumannya ditunda-tunda? Dibutuhkan jiwa yang berlapang besar menerima semua ini. Saya selalu mempunyai keyakinan Allah tak akan memberi cobaan diluar kemampuan kita :)
Dari awal saya sudah mempunyai planning yang matang mulai A,B,C,D dan seterusnya. Karena saya mempunyai tekat yang kuat untuk masuk Universitas Negeri, saya memutuskan untuk bekerja selama satu tahun. Jauh dari angan-angan saya akhirnya saya diterima di pabrik, padahal saya cuma coba-coba, Alhamdulillah mungkin itu memang rejeki saya. Sering kali saya mengeluh, dan sering kali saya ingin keluar dari pekerjaan itu, karena itu seperti bukan dunia saya. Gadis yang saat itu baru saja menginjak delapan belas tahun baru keluar dari masa putih abu-abu, menginjakkan kaki di pabrik sepatu. Tekat saya yang kuat dan tujuan yang matang mengalahkan semuanya, saya selalu berkeyakinan saya bisa melewati semua ini. Lima bulan kerja dipabrik, saya membeli motor bekas dengan uang tambahan orang tua saya, Vario Pink 2008 dengan plat nomor W 4541 XE Sampai akhirnya delapan bulan berlalu saya bekerja menjadi buruh pabrik. Sesuai dengan planning awal saya akan mengikuti SBMPTN 2014, sebulan sebelum tes saya keluar dari pekerjaan saya. Fokus pada materi-materi tes, setiap hari saya belajar dengan buku tes yang dibelikan kakak kedua. Akhirnya H-1 ketika tes SBMPTN 2014 dilaksanakan saya konsultasi soal-soal tes dengan guru SMA saya. Sekitar pukul 09.00 saya berangkat ke sekolah, singkat cerita ketika saya selesai sholat dhuhur motor bekas yang saya beli hilang dicuri orang. Allah tau saya kuat :')
Tempat tes saya di ITS Sukolilo, hari H ketika tes dimulai saya kadang masih mengingat-ingat sepeda. Ah sudahlah mungkin ini sudah garis yan dituliskan. Hasil tes saya pun kurang memuaskan, saya gagal diterima dimanapun.
Akhirnya saya mengikuti UM-PTAIN 2014, Alhamdulillah saya diterima di PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Berkah terindah, jawaban dari do'a-do'a saya. Uang hasil kerja dipabrik saya pergunakan untuk membayar semester awal, agar orang tua tidak terbebani.
Nuril Istikhomah yang selalu mempunyai tekat kuat dalam menggapai cita, selalu berusaha melakukan yang terbaik sebisanya, selalu bertahan dengan tujuan ketika mengeluh.

Semoga selalu Istiqomah, Aamiin :)

Wassalamu'alaikum Wr.wb